Untuk posting pertama, saya akan mencoba mengenalkan secara menyeluruh tentang olahraga kelompok yaitu sepak bola. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang memandang remeh permainan sepak bola. Selain itu, prestasi timnas yang tidak semakin baik pasca pergantian pengurus PSSI, semakin membuat mulut dan tangan saya gatal.
Sepak bola yang lebih dikenal dengan kata soccer di united states, football di dataran Inggris, fussbal untuk Bavarian dan voetbal di belanda, merupakan salah satu olahraga berkelompok yang paling komplek. Olahraga ini syarat penggabungan kolektivitas dan tingkatan kualitas individual. Secara sekilas, kita akan hanya melihat suatu olahraga yang kerjaannya hanya menendang dan berlari. Namun di balik itu semua harus ada sebuah olah pikir yang sangat brilliant.
Ya, it’s not only talking about physic but also talking about intelligence. Sebuah permainan sepak bola tersusun oleh accurated pass, opportunity shoot, compactness defense, orderliness offense dan continuity communication. Jika salah satu komponen tersebut tak terbentuk maka dapat dipastikan bahwa tidak akan terbentuk sebuah permainan sepak bola, meskipun hanya berstatus permainan sederhana. Untuk itu dibutuhkan sebuah tim yang solid. Akan tetapi tim yang solid saja tidak cukup, hal lain yang dibutuhkan adalah individu-individu yang mampu mengintegrasi permainan dari tim tersebut. Jika tidak, maka tidak akan terbentuk sebuah permainan yang menarik dan baik. Itulah alasan mengapa tim-tim besar eropa dan amerika harus membeli seorang pemain dengan cara yang gila.
Yang pertama adalah Tim, sebenarnya dapat tersusun atau terbentuk dengan cara instan atau dengan cara periodik. Hanya saja, tim yang tersusun secara instan sangatlah fragile. Hal ini telah dicontohkan oleh dua klub besar spanyol, FC Real Madrid dan FC Barcelona. FC Barcelona terlihat bermain lebih baik daripada Real Madrid, bai adri segi kualitas dan estetika permainan. Dan hasilnya Fc Barcelona selalu unggul ketika harus bersua melawan Real Madrid. Fenomena lain dapat dilihat di dataran Inggris, Manchester city berhasl mengkudeta The big four yang tiap tahun sebelumnya selalu menjadi penguasa Inggirs. Meskipun skuad atau tim yang dimiliki oleh Manchester city terbentuk dengan cara sedikit instan.
Berbeda dengan tim, kualitas individu tidak dapat dibentuk secara instan. Dibutuhkan proses yang sangat lama untuk membentuknnya. Tak terkecuali bagi mereka yang diaugerahi bakat maupun mereka yang tidak dianugerahi. Hal ini disebabkan bahwa seorang pemain tidak hanya dikaitkan dengan masalah teknis saja, tetapi juga psikis. Sudah banyak pemain yang secara teknis sangat luar bisa tapi tetap saja dapat hancur karena masalah psikis. Sebut saja Andriano (Brazilian forwarder), Robert Enke (Germany Goal Keeper) dan masih banyak lagi. Factor psikis juga akan mempengaruhi cara pemain melakukan permainan dalam tim.
Dari dua hal tersebut maka akan terbentuk sebuah permainan sepak bola. Tak peduli dengan style-style permainan yang dimainkan, semisal tiki-taka, kick n rush, cattenacio atau totale football.
So, still you think football is simply game?